Rabu, 20 April 2016

Mengintip Emansipasi Baca Tulis Ala Kartini

Tiada yang salah dengan perpedaan dan segala yang kita punya.
Yang salah adalah sudut pandang kita,
Yang membuat kita terpisah.

Bagaimana  Kartini Mengawalinya?

Kutipan di atas mencoba meluruskan pikiran-pikiran miring selama ini yang selalu saja memperhadap-hadapkan posisi perempuan dan laki-laki. Bahwa perbedaan yang ada, entah itu karena alasan nurture (gender) ataukah nature (biologis) bukanlah menjadi penghalang bagi laki-laki dan perempuan untuk bermitra. Setiap kita memiliki kesempatan yang sama dalam melakukan aktivitas apapun dalam proses pencerahan dan kecemerlangan pikiran. Inilah yang membuat Raden Ajeng Kartini termotivasi untuk melakukan perubahan di kalangan perempuan yang pada saat itu yang sama sekali tidak memikirkan diri dan partisipasinya dalam transformasi sosial (emansipasi). Dalam perjalanannya, terlihat bahwa Kartini tidak pernah menafikan keterlibatan laki-laki sebagai teman seperjuangannya. Ini terbukti pada potongan tulisan dalam bukunya yang terkenal, Habis Gelap Terbitlah Terang, “Akan lebih banyak lagi yang saya kerjakan untuk bangsa ini bila saya ada di samping seseorang laki-laki yang cakap, yang saya hormati, yang mencintai rakyat rendah sebagai saya juga. Lebih banyak, kata saya, daripada yang dapat kami usahakan sebagai perempuan yang berdiri sendiri”.

Ayo Pulang, Lebaran Tanpa Tetapi!

Seminggu jelang lebaran, telepon terus berdering dari keluarga saya, pun keluarga suami bertanya tentang pulang. Lebaran tahun ini, se...