Sejak kecil, aku telah
menghabiskan hari-hari di sebuah rumah tidak berlampu. Di sana semua gelap,
meski rumah itu berjendela banyak dan berdaun pintu dua. Cahaya bisa saja masuk
lewat jendela dan daun pintu, tetapi bagiku terang tidak berfungsi apa-apa. Kegelapan
seakan telah menyatu pada diriku.
Hatiku juga gelap.
Tidak pernah ada satu pun cinta yang meneranginya, lantaran memang tidak ingin
kubuka untuk siapa pun. Aku tidak bisa menjanjikan banyak tentang hal ini,
sebab aku tidak pernah mempelajarinya. Biasanya, aku hanya mendengar
cerita-cerita orang, bahwa cinta itu seperti mengisap sebuah lolipop. Rasanya manis
dan berwarna-warni. Seindah itukah cinta? Aku ragu.