Pagi, kegaduhan terdengar di ruang belajar. Tak lama kemudian, terdengar suara tangis, "Ibuuuu.... menangiski, Fa!" Teriak beberapa anak sembari menghampiri kami yang beraktivitas lain di ruang kantor. Sayangnya, pagi ini kami kurang peka (harus kami akui), sehingga laporan anak-anak terabaikan. Dan mereka memilih berhamburan ke luar.
Selang beberapa saat, suara tangis itu tak reda, lamat-lamat masih terdengar. Kami memanggil "si korban" dan "si biang kerok", tetapi panggilan itu tak digubris. Bermaksud hendak mendamaikan keduanya, aku menuju ruangan sebelah. Namun, baru beberapa langkah, aku sontak berhenti oleh sekelompok anak-anak yang bernyanyi:
Anak muslim itu
Anak muslim itu
Selalu minta maaf bila bersalah....
Anak muslim itu
Anak muslim itu
Selalu memaafkan kesalahan teman....
Minta maaf itu
Memaafkan itu
Saling memaafkan
Disukai Allah....
Penasaran perihal apa yang terjadi, kuintip dari sekat dinding tripleks. Ternyata mereka (anak-anak yang laporannya tidak kami gubris tadi) sedang mendamaikan kedua temannya yang bertikai dengan lagu yang pernah kami ajarkan dari salah satu film animasi yang mereka tonton pada "Jumat Ceria" edisi "Nonton Yuk!", sambil bertepuk-tepuk tangan menyemangati mereka agar segera saling memaafkan. Walhasil, yang bertikai mengakhiri operanya pagi ini dengan saling bersalaman dan bertukar senyum.
Aku merasa bahagia sekaligus malu oleh peristiwa ini. Bahagia, sebab anak-anak selalu menemukan cara unik dalam menyelesaikan masalahnya. Malu, oleh pola laku kami yang tak peduli (meski ketidakpedulian hari ini berbuah hikma, bahwa anak-anak juga adalah makhluk berpikir, olehnya itu tidak semua persoalan membutuhkan campur tangan orang dewasa).
Kalian memang kereen, Nak. Teruslah mencontoh hal-hal baik yang datang dari siapa pun....
Rabu, 27 Januari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ayo Pulang, Lebaran Tanpa Tetapi!
Seminggu jelang lebaran, telepon terus berdering dari keluarga saya, pun keluarga suami bertanya tentang pulang. Lebaran tahun ini, se...

-
Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lai...
-
Tiada yang salah dengan perpedaan dan segala yang kita punya. Yang salah adalah sudut pandang kita, Yang membuat kita terpisah. B...
-
“Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apapun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak dapa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar