Rabu, 27 Januari 2016

Hingga Ujung Waktu

Akhirnya aku menemukanmu
Saat ku bergelut dengan waktu
Beruntung aku menemukanmu
Jangan pemah berhenti memilikiku
Hingga ujung waktu


Pada suatu perjalanan pulang, tak henti-hentinya potongan lirik ini memenuhi satu ruang di hatiku.  Aku merasa, ada kekuatan tertentu yang ingin dibisikkan lagu ini padaku, yang menyusuri terik siang tadi. Kesadaranku merasa disentuh dengan sebuah kekuatan yang begitu syahdu tentang makna mensyukuri apa yang telah dimiliki. Dalam bentangan waktu yang terus berlari memotong hari-hari, terkadang kita lupa atau bahkan menapikan peran-peran orang yang berada di sekeliling kita. Khususnya, pada orang-orang yang sebenarnya sangat mencintai kita dengan setulus hati, namun ditanggapi dengan setengah hati. Tetapi bukan manusia namanya, jika tidak menuntut yang lebih dari pada apa yang telah dimiliki, katanya!


Hasrat untuk mencari sesuatu yang sempurna memang fitrah manusia. Tetapi menepaki yang sempurna itu bukan berarti membanding-bandingkan apa yang telah “dimiliki” dan yang “tidak dimiliki”. Apalagi berusaha dengan berbagai cara memiliki apa yang tidak dimiliki. Potongan lirik lagunya SO7 di atas, mengingatkanku pada sebuah ungkapan yang saya lupa diucapkan oleh siapa bahwa,  janganlah engkau memilih orang yang engkau cintai, tetapi pilihlah orang yang mencintaimu. Karena kelak jika engkau memilih yang engkau cintai, maka bersiap-siaplah tersakiti dengan sedikit saja persoalan. Tetapi jika engkau memilih yang benar-benar mencintaimu, maka hari-harimu akan diselimuti dengan kecintaannya itu padamu.

Sebenarnya, narasi ini bukan tanpa sebab, karena siang tadi meski sangat terik mataku merasa sejuk saat tiba-tiba melihat sepasang kakek nenek berpegangan tangan menyusuri jalan. Usia mereka sungguh sudah sangat renta, sebab mereka tak bisa berdiri sempurna lagi. Kesejukan itu semakin tak terbahasakan, melihat mereka masih berpegangan tangan erat saat menumpangi angkot yang juga kutumpangi. Si kakek, setulus hati menuntun Si nenek naik, dan turun angkot sampai menyebrangi jalan. Karenanya, mataku tidak berhenti menatap mereka, sampai aku hanya bisa menangkap sisa-sisa banyangnya dalam benakku karena angkot yang kutumpangi terus melaju. Hati dan pikiranku sama-sama berbisik pelan, inilah kekuatan cinta yang luar biasa melebihi romansa cinta apapun yang pernah kudengar.

Dari mereka, kutemui makna ketulusan cinta. Kutemui arti ungkapan di atas yang dulu kudengar saat masih remaja. Dalam benak ini, berkelindan kata-kata “Akankah tuaku seperti sepasang kakek nenek itu?” Aku tiba-tiba merasa terharu sekaligus malu. Terharu, karena mereka orang biasa, namun melakoni cinta yang luar biasa, Aku sendiri tidak yakin dapat berakhir sebagai mana romansa mereka. Aku malu, malu pada pengetahuan yang memenuhi batok kepalaku, tetapi secara praktisnya aku tidak bisa sebijak dan sehalus mereka dalam menjalani hidup. Mungkin kebahagiaan sepasang kakek nenek inilah yang bermain-main dalam imajinasi SO7 saat melantunkan lagunya.

Akh…aku tidak tahu, harus menulis apa lagi. Mulutku benar-benat terkunci dari apa yang kusaksikan pada mereka. Begitu erat dan lekatnya rasa syukur dalam hati mereka, sehingga seakan-akan mereka akan terus selamanya bergenggaman tangan. Terserah mau menilai apa, tetapi jujur walau panas terik, mataku membasah karena peristiwa langkah yang kusaksikan itu. Dan pelan-pelan kususupi hati ini dengan coba mensyukuri apa yang telah kumiliki sekarang. Berharap tuaku, seiring dengan pemandangan indah yang membayang di mataku. Huft…Tak henti-hentinya batinku memuji mereka, sambil benakku terus dipenuhi lirik-lirik Hingga Ujung Waktu, SO7

Setenang hamparan samudra
Dan tuan burung camar
Takkan henti bernyanyi
Saat aku berkhayal denganmu
Dan janjipun terukir sudah

Jika kau menjadi istriku nanti
Pahami aku saat menangis
Saat kau menjadi istriku nanti
Jangan pernah berhenti memilikiku
Hingga ujung waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo Pulang, Lebaran Tanpa Tetapi!

Seminggu jelang lebaran, telepon terus berdering dari keluarga saya, pun keluarga suami bertanya tentang pulang. Lebaran tahun ini, se...